Markus 7:29
Maka kata Yesus kepada perempuan itu: ‘Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu’.
Semua orang memiliki hak untuk berbicara. Namun jangan pernah lupakan, perkataan kita berkuasa, dengan kata lain akan membuahkan sesuatu dalam hidup kita. Apakah mendatangkan kebaikan, atau sebaliknya membawa hal buruk bagi kita, semua tergantung pada ucapan atau perkataan kita.
Seorang ibu sedang menghadapi pergumulan hidup yang berat. Anaknya sedang dirasuk roh jahat. Dia percaya Tuhan Yesus dapat membebaskan anaknya dari belenggu si jahat, sebab itu ia memohon kepada Yesus agar menolongnya. Kendati Yesus menolak, Yesus menguji imannya, tetap saja si ibu mengucapkan perkataan yang baik. Sehingga, Tuhan memperhitungkan perkataan imannya itu dan menyembuhkan anak perempuannya.
Ketika Tuhan seakan belum mengabulkan permintaan atau keinginan kita, jangan terburu-buru menghakiminya pilih kasih. Jangan menghujatNya, dan jangan pernah perkatakan hal negatif. Percayalah, Tuhan tahu apa yang terbaik. Tuhan pun tahu kapan harus menolong kita. Karena perkataan kita mengandung kuasa, maka tak perlu menyerah untuk mengucapkan yang baik. Hingga pada waktu Tuhan, pergumulan kita dijawab oleh Tuhan.
Apa pun kenyataan yang kita hadapi, berhati-hatilah jangan sampai suatu keadaan membuat kita berucap tak senonoh, perkataan kita dapat mendukakan hati Tuhan. Sebuah pepatah mengatakan “mulutmu, harimau-mu” memiliki makna untuk berhati-hati dengan perkataan kita, sebab perkataan kita dapat merugikan atau “menyerang balik” diri kita. Selalu pastikan, setiap perkataan kita itu membangun, mendatangkan berkat, menyenangkan hati Tuhan dan memuliakan namaNya.
Pak Ferry