top of page
Support Us
Support Us
Cari
Semua (6035)
KD Post (3189)
Other Pages (624)
Komuniti Online Post (2217)
Events (5)
Filter by
Type
Category
2217 results found with an empty search
- KARYA TERBESAR | Instrumental Flute cover by PaulzNreeIn Pujian & Penyembahan19 August 2021Wow .. ini Paul kah ? So good 👍🏼👍🏼👍🏼23
- NECF 40 Hari Doa & Puasa (Hari 19) : Ingat Kita Semua Akan MatiIn Doa dan Puasa NECF 2021·24 August 2021Bacaan Alkitab Hari Ini : Ulangan 28-34, Yosua 1-3 Rabu, 25 Ogos 2021 Dalam bab-bab penutup dalam kitab Ulangan, Musa memberikan ucapan terakhirnya kepada orang Israel. Dia mengingatkan mereka tentang berkat ketaatan dan kutukan ketidaktaatan, dia menasihati mereka untuk memilih hidup dengan berpegang teguh kepada Tuhan, dia mengamanatkan Yosua sebagai penggantinya, bahkan dia mengajar mereka sebuah lagu peringatan. Dan selepas berkat terakhir dia naik ke Gunung Nebo dan meninggal dunia. Bab tentang kematian Musa (Ul. 34) adalah salah satu yang sering kita baca dengan tergesa-gesa. Mungkin kerana kita ingin sekali membuka kitab yang berikutnya - kitab yang menarik di mana Yosua dengan gagah berani menakluki Tanah Perjanjian. Namun kematian Musa adalah bab yang indah yang patut direnungkan. Kita membaca bahawa di puncak Gunung Nebo, Tuhan menunjukkan Tanah Perjanjian kepada Musa dan menjanjikannya kepada keturunannya. Apakah lagi yang dibicarakan Musa dan Tuhan pada saat-saat terakhir itu? Mungkin mereka mengenang perjalanan mereka bersama – semak duri terbakar tempat mereka pertama kali bertemu, sepuluh tulah, Laut Merah, pemberian Hukum di Gunung Sinai, manna dan burung puyuh, air dari batu. Kita tidak tahu. Tapi apa yang kita tahu adalah bahawa ketika Musa akhirnya mati, Tuhan sendiri membawanya ke lembah untuk menguburkannya. Tuhan sendiri. “...tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ul. 34: 6) Itu adalah rahsia terakhir antara kawan. Gambaran intim seorang yang mengenal Tuhan dan dikenal oleh Tuhan. Apa kenangan (atau penyesalan) apa yang akan kita simpan di akhir hayat kita? Kalimat daripada puisi lama berbunyi, “Hanya satu kehidupan, akan segera berlalu, Hanya apa yang dilakukan untuk Kristus akan bertahan.” Amin. Doa Hari Ini : Berdoa agar kita dapat berlumba dalam perlumbaan dan mengakhirinya dengan baik untuk mencapai tujuan-tujuan syurgawi dengan menjaga hubungan yang tidak terputus dan intim dengan Tuhan kita. Berdoa untuk pekerja migran yang ramai di Malaysia yang menderita akibat pandemik. Berdoa agar mereka yang kehilangan pekerjaan dapat pulang kepada keluarga mereka, dan mereka yang tetap tinggal di sini akan dilindungi dan dijaga dengan baik oleh majikan mereka. Sebilangan besar suku Penan di Sarawak telah menjadi Kristian. Berdoa agar mereka terus mengalami Kristus dalam perjalanan sehari-hari mereka bersama Dia, dan agar Tuhan membuka pintu tidak hanya bagi mereka untuk menemukan identiti mereka di dalam Kristus tetapi juga untuk memiliki kad pengenalan Malaysia dan mendapat akses kepada pendidikan percuma dan kebajikan yang lain.2342
- Dimana Tuhan Ketika Saya Terluka | Where is God When I'm Hurting | Bahasa Indonesia [4:38mins]In Inspirasi & Renungan·11 July 2021Dimana Tuhan Ketika Saya Terluka | Where is God When I'm Hurting | Bahasa Indonesia [4:38mins] https://youtu.be/FCkipnXKkds Playlist: 15+ bahasa lain2328
- Datanglah Roh KudusIn Inspirasi & Renungan·23 July 2023Representasi karya saya: Merpati putih merupakan simbolik kesucian yang mewakili Roh-Nya dalam membawa kabar baik perdamaian dengan Allah. Warna-warni yang menyelubungi merpati dalam lukisan ini adalah perlambangan tujuh karunia Roh Kudus yang diturunkan, sepertimana ayat-ayat dalam Kitab Yesaya 11:2-3 yakni; "(1) kebijaksanaan (2) pengertian, (3) nasihat, (4) keperkasaan, (5) kesalehan, yaitu kesenangannya adalah takut akan Tuhan/ piety, (6) pengenalan akan Tuhan, (7) takut akan Tuhan”. "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."(Rm. 15:13) 🌻 A. Joseph2330
- Bersyukurlah dan bertekun dalam doaIn Grafik Firman Tuhan & Animasi·2 August 2021Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang, supaya dengan demikian kalian mentaati perintah Kristus. Galatia 6:2 BIMK https://bible.com/bible/27/gal.6.2.BIMK Bertekunlah dalam doa dan berjaga-jaga serta mengucap syukur. Kolose 4:2 AVB https://bible.com/bible/2271/col.4.2.AVB2319
- Renungan Markus 1: 14-20In Inspirasi & Renungan·31 July 2021Renungan Harian Markus 1: 14-20 Panggilan dan Jawapan Apakah tujuan Markus dalam petikan ini? Dari awal, Markus sudah maklum kepada pembaca asal dan kepada kita bahawa cerita dia ialah berita baik mengenai Anak Allah, Yesus Kristus, yang mengenapi nubuat Yesaya. Yohanes Pembatis akui Yesus sebagai Anak Allah. Allah sendiri akui AnakNya. Markus maklum kita Yesus ialah ilahi dan dia punya tugas sudah mula. Sekarang focus ialah Yesus Kristus Anak Allah, Messias Israel. Di Daerah Galilea, daerah dimana Yesus Kristus dibesarkan, Yesus panggil murid-murid yang pertama. Yang di pilih lalu di panggil ini ialah nelayan. Tetapi Yesus juga panggil pemungut cukai dan pencuri. Dan dia panggil seorang Farisee juga. Semua yang dipanggil ini sudah tahu orang yang memanggil mereka ini ialah Anak Allah. Yohanes pembaptis sudah lakukan tugasnya. Kita boleh belajar dari cara empat orang ini menyahut panggilan Yesus. Mereka segera tinggalkan kerja mereka dan ikut Yesus Messias mereka. Peristiwa panggilan murid -murid Yesus yang pertama dan jawapan mereka ada aplikasi untuk kita. Aplikasi bukan waktu kita di panggil kita harus tinggalkan profession kita dan menjadi pastor atau missionary. Empat murid yang pertama ini dipanggil untuk menjadi penjala manusia (Matius 4:19) Penjala manusia ialah missionary. Tidak semestinya setiap orang yang dipanggil Yesus hari ini di panggil untuk jadi missionary. Kalau panggilan kamu ialah missionary lintas budaya, kamu kena tinggalkan kampong mu dan pergi lah ke ladang mu. Setiap orang yang dipanggil ada panggilan sendiri. Yang penting ialah kita jawap “Ya.” Itu lah aplikasi peristiwa ini. Kalau dipanggil, kita harus jawab dengan “Ya, Tuhan saya datang.” Mengapa? Kerana yang panggil kita ialah Yesus Kristus sendiri, Raja segala Raja dan Tuan segala Tuan.(Wahyu 19:16) Kalau boss syarikat kamu panggil kamu kamu, macam mana kamu responi? Kalau Raja segala Raja dan Tuan segala Tuan panggil kamu macam mana kamu responi? Kalau kamu bukan orang yang percaya Yesus Kristus , saya mahu kamu tahu bahawa Allah, Pencipta dan Mahakuasa yang hantar AnakNya Yesus Kristus untuk mati untuk dosa kita , memberi satu jemputan untuk kamu datang dan ikut Yesus Kristus. Apakah jawapan kamu? Empat murid yang pertama dengar panggilan Yesus dan mereka punya jawapan ialah “Ya Tuhan saya datang” Jawapan kamu?23631
- ROTI HANGUS TIDAK MENYAKITKAN.In Inspirasi & Renungan·8 November 2021🔲 KISAH TELADAN!! Bekas presiden India, DR. Abdul Kalam berkata: “Waktu aku masih kecil, ibuku memasak makanan untuk kami. Suatu malam dia membuat makan malam setelah seharian bekerja keras, Ibu meletakan sepiring ‘sabzi’ dan roti hangus didepan ayahku. Aku menunggu untuk melihat apakah ada respon negatif dari ayah terhadap roti hangus itu. Ternyata Ayahku tenang saja makan rotinya, ayah bertanya padaku, "bagaimana kegiatan disekolahmu hari ini?" Aku tidak ingat apa yang kukatakan padanya malam itu, tapi yang aku ingat aku mendengar Ibu meminta maaf kepada Ayah atas roti yang hangus itu. Aku tak akan pernah lupa yang ayah katakan.., sambil tersenyum ayah mengatakan ; “Sayang, aku sesekali suka makan roti hangus” sambil mencium kening ibu.. Malamnya, sebelum tidur aku mencium Ayah, mengucapkan selamat malam. Aku bertanya apa Ayah benar-benar menyukai rotinya yang hangus?. Ayah memelukku: “Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaan hariannya dari bangun sampai tidur lagi, dan tentu ibumu benar-benar lelah. Roti hangus tidak pernah menyakiti siapapun, tetapi Kata-kata kasarlah yang akan "menyakiti” hati ibumu. “Kau tahu nak..? hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna. Ayahpun bukan lelaki sempurna, belajarlah untuk menerima "ketidak sempurnaan itu”.. supaya kamu bisa menikmati kebahagiaan bersama keluargamu nanti.. Renungan: Amsal 15:1 (TB) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. Proverbs 15:1 (KJV) A soft answer turneth away wrath: but grievous words stir up anger. #SIBRawang2388
- Stay StrongIn Grafik Firman Tuhan & Animasi·30 March 20231539
- Tuhan Beserta Ku (Ulangan 31:6)In Grafik Firman Tuhan & Animasi·11 July 2021Ulangan 31:6 (AVB) Kuatkanlah dan mantapkanlah hatimu. Jangan takut dan jangan gementar dengan mereka, kerana Tuhan , Allahmu, menyertai kamu. Dia tidak akan membiarkan kamu dan tidak akan meninggalkan kamu. Doa: Bapa kami yang di Syurga, terima kasih sebab FirmanMU kata TUHAN beserta kami, menguatkan dan menolong kami, tidak membiarkan kami dan tidak tinggalkan kami, jadi saya tidak cemas atau takut, hati saya mantap. Terima kasih janjiMU selalu bersama saya. Dalam nama Yesus, sahabat setia kami, Amen.1546
- Jesus is EnoughIn Grafik Firman Tuhan & Animasi·18 February 20231533
- Calling: “Cancer Survivor and God Calling”In Kesaksian·20 May 2024Shalom. Lama saya tidak posting di KD. Sekarang cuti semester, ada masa terluang, boleh ambil masa buat posting. Jika selama ini saya banyak berkongsi tentang kesaksian sebagai perjuang kanser, samada posting atau rakaman video. Sebenarnya kesaksian tersebut masih tidak lengkap lagi, banyak sebenarnya kesaksian kebaikan dan pekerjaan ajaib Tuhan. Kali ini saya ingin berkongsi sesuatu yang teramat penting kisah disebalik kanser, iaitu panggilan Tuhan. Menjadi seorang pastor, tidak pernah menjadi mimpi dalam hidup. Bagi saya panggilan sebagai pastor sangat besar tanggungjawabnya. Itu bukan perkara biasa-biasa, tanggungjawab kepada Tuhan dan kepada jiwa manusia. Jika melihat diri sendiri, memang tidak layak atau tiada ciri-ciri kearah tersebut. Maka ketika ada orang berbicara kepada saya, bahawa saya ada panggilan tersebut, saya akan mencari dan menantikan apakah itu betul-betul daripada Tuhan. Iman saya ketika remaja banyak dibentuk di Hope of God Church. Gereja yang memiliki visi menubuhkan gereja seluruh dunia. Jadi visi tersebut sangat berdampak kepada peribadi saya, apa jua tujuan hidup mesti selari dengan visi tersebut. Selesai belajar diploma 2005, impian saya hanya ingin terlibat dengan penubuhan gereja, tiada impiaan lain. Tiada impian untuk membina kerjaya besar, beli kereta, rumah atau mahu cepat ada pasangan hidup. Saya bersemangat untuk perkara tersebut, ingin rasai pengalaman penubuhan gereja. Dan pada 2007 saya menyertai kawan saya Pastor Nick Resien tinggalkan perkerjaan di Klang Valley dan cari pekerjaan di negeri Kelantan dan mulakan gereja Hope of God Kota Bharu(BM). Prinsip Hope Church mengutus church planting, berdasarkan faith mission. Mengikut teladan Paulus, tanggung sendiri tiada elauan atau gaji daripada gereja pusat atau gereja yang ditubuhkan. Walaupun Kelantan antara negeri termiskin, tetapi puji Tuhan selama hampir 12 tahun tidak pernah putus peluang pekerjaan. Tahun 2012 kami memutuskan untuk berpisah dengan Hope Church dan independent yang sebagai Faith Sanctuary of Glory Church Kota Bharu Kelantan. Setelah hampir 12 tahun di Kota Bharu, pada 2018 saya selama 6 bulan tidak memiliki pekerjaan tetap. Dengan berat hati pada Julai 2018 terpaksa menerima tawaran bekerja di Puncak Alam, dengan harapan sesuatu hari nanti peluang pekerjaan di Kelantan terbuka kembali. Sangat susah untuk membuat keputusan begitu. Sebenarnya sebelum ini banyak tawaran daripada syarikat-syarikat besar di Klang Vallege yang saya tolak oleh kerana tetap ingin melayani di Kelantan. Apa istimewa di Kelantan, tiada! Hanya rindu untuk melayani anak-anak Borneo yang sedang mencari erti kehidupan. Oleh kerana setelah 6 bulan tidak bekerja ditambah dengan kerja di projek mega Hospital UiTM Puncak Alam, saya jadi gila kerja sampai overtime sehingga 10 atau 11 pagi esoknya. Namun hari ahad 9.30am kami sekeluarga sudah berada di DUMC untuk beribadah, walaupun mungkin baru balik kerja 8 pagi ahad tersebut. Jiwa yang telah ditangkap oleh Tuhan begitulah semangatnya. Kanser Pada awal Januari 2019, saya pernah berbicara dengan Pastor Eddy bahawa tahun ini genap umur saya 40 tahun. Beliau membalas dengan menyatakan, bahawa saya perlu memiliki tujuan yang jelas dan tetap. Contohnya jika dalam kerjaya kekal dengan sesuatu pekerjaan atau dengan sesuatu organisasi. Begitu juga jika dalam pelayanan. Penyataan tersebutnya menjadikan saya bingung kerana saya belum ada sesuatu yang jelas, terutamanya tentang dimana kehidupan kami sekeluarga. Apabila saya dapat tawaran kerja di projek UiTM Puncak Alam, saya fikir itu hanya untuk sementara sahaja, dengan harapan akan ada peluang pekerjaan terbuka di Kelantan. Kami sekeluarga ingin lagi melayani di Kelantan. Rumah sewa di Kota Bharu masih dibayar walaupun kerja di Puncak Alam. Andainya tiada peluang pekerjaan terbuka di Kelantan dan terpaksa kekal bekerja di Klang Valley, tujuan saya hanya ingin kembangkan kerjaya dan menyambung pelajaran dalam bidang yang di minati. 12 April 2019, genap umur 40 tahun, saya diagnose kanser Nasopharyngeal(kanser pangkal hidung) tahap 2. Dan apabila saya diagnose kanser NPC, kebingungan saya semakin rumit untuk membuat keputusan. Saya berada di persimpangan jalan yang pelbagai dan sangat sukar. Keadaan emosi pun bertambah terganggu, semangat jadi jatuh. Juga saya tidak mahu melakukan keputusan terburu-buru takut itu bukan rencana Tuhan. Pelbagai pertanyaan yang muncul dalam fikiran. Bagaimana rawatannya dan di mana saya harus melakukan rawatan? Bagaimana kesan sampingan nanti? Apakah di hospital berdekatan tempat kerja? Tidak mungkin kerana kami sekeluarga hanya tinggal di rumah syarikat yang bercampur dengan pekerja lain. Apakah perlu melakukan rawatan hospital di USM Kelantan sebab rumah sewa di sana? Jika rawatan ke Kelantan, bagaimana pula pekerjaan? Huh!..bingung! Sumber kewangan keluarga hanya daripada saya, isteri tidak bekerja. Mungkin pilihan terakhir atau saya katakan pilihan putus asa, kemas barang terus balik ke Sarawak dan melakukan rawatan di Kuching. Bagaimana pula, kos rawatannya? Hanya 10 bulan saya bekerja, mana mungkin saya ada kewangan untuk rawatan. Semasa tempoh menjalani rawatan, bagaimana sumber kewangan keluarga kami? Gelap, gelap, gelap, gelap dan tersangat gelap dunia saya dengan pelbagai pertanyaan. Saya meraba-raba di dalam terowong yang sangat gelap. Namun ada saya pertanyaan yang kuat memotivasikan untuk saya bangkit berjuang melawan kanser, iaitu berapa lama rawatannya? Apakah 6 bulan, 4 bulan atau 3 bulan? Secara peribadi, jika boleh hanya 3 bulan saya selesai menjalani rawatan. Kenapa sasaran saya begitu? Ini kerana, pada tahun 2020 anak sulung saya akan masuk persekolahan tahun 1. Pendaftaran kemasukan di sekolah yang berdekatan telah dilakukan. Tahun 2018, dia hanya 6 bulan sahaja berada di tadika di Kelantan, oleh kerana tiada pekerjaan tetap dengan sedih saya terpaksa berhentikan dia. Teramat sedih saat itu. Jadi mana mungkin saya mahu gagal sekali lagi menghantar anak masuk tahun 1. Oleh itu tekad saya, apa pun yang bakal saya lalui dalam proses rawatan dengan harapan 3 atau 4 bulan tempoh, pada hujung tahun 2019 saya mesti kembali bekerja. Mazmur 91:1-16 menjadi dasar doa kami sekeluarga. Masuk bulan kedua saya berjalan dalam kegelapan, Tuhan hadir seperti ibu burung helang menyambar anaknya yang jatuh daripada sarang kerana proses pembelajaran terbang. Yesaya 40:31, "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Tuhan pulihkan semangat saya dengan Firman Tuhan ini, saya betul merasakan di atas kepak sayap-Nya. Saya masih ingat, last minit pada petang sabtu saya hubungi Pastor Eddy untuk meminta kebenaran berkongsikan kesaksian ketika ibadah ahad esoknya. Kesaksiannya adalah, dengan penuh semangat memberitahu diri ada kanser dan menyampaikan harapan dan janji Tuhan berikan. Sekarang apabila fikirkan kembali, agak pelik, mana ada orang dengan penuh semangat bersaksi bahawa diri ada penyakit kanser, tidak mungkinlah. Tetapi itu mungkin, kerana pekerjaan Roh Kudus. Selesai ibadah, Sist Mei Yee datang mendorong dan berdoa untuk saya. Dia sempat mendorong bagaimana Tuhan memberkati dia dengan mujizat bayaran kos rawatan ketika dia menerima rawatan. Hati saya respon ketika itu begini, hemmm... "siapa saya akan mendapatkan mujizat sebegitu, mana saya punya iman seperti dia". Namun Firman Tuhan dalam Mazmur 23:1 - 6 mulai berkarya menjadi hidup dalam dunia nyata, “meski aku melangkah di lembah bayangan maut, aku tidak akan takut kepada kejahatan, kerana Engkau ada bersamaku;. Oleh kerana motivasi saya adalah ingin cepat selesai rawatan, kerana ingin bekerja kembali maka saya berusaha mencari ada tak rawatan yang cepat dan kurang kesan sampingan? Menurut saya, jika kurang kesan sampingan, kemungkinaan untuk dapat kembali bekerja dengan cepat adalah tinggi. Tuhan buka jalan dan berkati saya dengan hospital yang memiliki teknologi targeted treatment dan kurang kesan sampingan. Kesaksian Sist Mei Yee lebih daripada sekadar kesaksian tetapi sebuah janji dari Tuhan, yang saya ragui. Apa yang terjadi. Tuhan melakukan mukjizat-Nya, dengan kos rawatan dan perbelanjaan ketika rawatan dengan sangat luar biasa. Pada Julai 2019, selama sebulan saya melakukan rawatan kemoterapi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou China dengan segala kos, termasuk tiket kapal terbang, visa, pasport dan belanja makan semua Tuhan sediakan, tanpa satu sen saya keluarkan duit sendiri. RM44 ribu lebih kos rawatan di China, di taja oleh individu yang saya tidak kenal dan tidak pernah jumpa, hanya berhubung melalui whatsapp. Begitu juga kos rawatan radioterapi 33 kali di PPUM RM18 ribu pun tidak perlu saya bayar. Hasil rawatan dengan teknologi targeted treatment di Hospital Guangzhou China memang luarbiasa. Setiap persakit NPC, perkara yang kami nanti-nantikan adalah keputusan teropong ke dalam pangkal hidung apakah ada ketumbuhan lagi. Minggu pertama melakukan follow-up di PPUM, Puji Tuhan ketulan ketumbuhan hilang. Hasil yang sangat awal terjadi. Begitu juga kesan sampingan sangat minimum, jika dibandingan dengan kawan-kawan NPC lainnya. Boleh baca kesaksian ini Sebab Engkau Besertaku | Komuniti Digital (komuniti-digital.com). Umumnya keseluruhan rawatan (kemoterapi & radioterapi) selesai 30 December 2019. Ikut logik saya, mungkin January atau February 2020, saya sudah boleh kembali bekerja. Tetapi itu bukan rancangan Tuhan, Tuhan ada rancangan yang lebih besar. Covid-19 pun mengganas pada tahun 2020, merupakan berkat untuk saya berehat dan memulihkan diri setelah melalui rawatan yang mencabar. Panggilan Kudus Awal Ogos 2019, selesai rawatan kemoterapi di China, saya kembali ke Malaysia meneruskan rawatan radioterapi. Dua minggu setelah balik dari China, saya menghadiri konferensi kepimpinan di DUMC dengan tema; Ini Aku Utuslah Aku – Yesaya 6:8. Pada malam 31 Ogos 2019, setelah selesai berkhutbah Pastor Jim Yost melakukan panggilan untuk respon kepada Firman Tuhan dengan hanya meminta peserta berdoa di tempat duduk masing-masing. Beliau tidak minta jemaat datang kehadapan mimbar. Ketika itu, saya hanya menghampiri Tuhan dengan membawa segala pertanyaan-pertanyaan yang masih dan sangat membinggungkan. Bagaimana seterusnya Tuhan? Di mana rawatan radioterapi? Penaja tidak memberi sumbangan untuk seterusnya malah saya pun tidak sanggup tinggalkan keluarga untuk ke China lagi. Tambah lagi, kami tiada rumah sewa hanya menumpang, tiada tempat untuk saya berehat dan meneruskan rawatan radioterapi. Rumah sewa di Kelantan, terfikir juga untuk meneruskan rawatan di USM Kota Bharu. Di Kota Bharu, ramai sahabat perjanjian yang siap sedia menyokong dan itu juga harapan mereka untuk saya kembali. Tetapi bagaimana dengan pekerjaan? Pertanyaan yang paling besar adalah, bila saya akan mampu kembali bekerja? Anak saya perlu ke sekolah tahun 2020. Dalam hadirat-Nya yang sanga kuat Tuhan menghampiri saya, Firman Tuhan Lukas 4:18-19 datang dalam hati saya. Roh Kudus berbicara, “tinggal di sini dan inilah tujuan hidupmu”. Hadirat Tuhan semakin kuat, saya menangis tanpa mampu di tahan. Penyataan daripada Roh Kudus tersebut adalah sebuah confirmation yang saya tunggu-tunggu jawapan daripada doa selama ini. Pada 2010 ketika menghadiri sebuah Bible Conference di Hope of God Church, pengkhutbah menyampaikan Lukas 4:18-19 ini di dewan utama. Padahal saya dengan jemaat lain berada di sebuah bilik yang berasingan hanya melihat daripada TV besar. Ketika pengkhutbah dan jemaat membaca Firman ini bersama, hati saya di jamah oleh Roh Kudus dan menangis. Ada apa dengan Lukas 4:18-19 ini? Kemudian saya baca sendirian sekali lagi sehingga tiga kali membacanya, dan setiap kali saya mengulangi membaca air mata saya mengalir menangis. Mulai daripada itu, saya selalu bertanya dan berdoa apa maksudnya. Tetapi malam di konferensi kepimpinan itu, pertanyaan saya terjawap. Sejarah antara syurga dengan saya terjadi panggilan dan perjanjian kudus. 31 Ogos 2019, menjadi hari bersejarah bagi saya dan keluarga. Disamping itu, satu perkara nyata terjadi dalam hati saya saat itu, 360 darjah hati saya diubah untuk tidak kembali ke Kelantan lagi. Tuhan memberi saya keberanian yang tidak mungkin saya dapat lakukan dengan kekuatan sendiri. Saya terbang diatas sayap-Nya Tuhan. Lupa sebentar yang saya masih sakit. Setelah selesai konferensi kepimpinan di DUMC tersebut saya sampaikan kesaksian tersebut kepada Pastor Eddy dan isterinya Pastor Linda. Pastinya itu berita gembira bagi mereka sebagai gembala gereja. Mereka mendorong saya untuk belajar di sekolah alkitab. Awalnya, saya fikir ingin bekerja dahulu 3 atau 4 tahun untuk kumpul duit untuk belajar di STM. Sebab saya tidak tahu pun perihal ada sumbangan untuk yang belajar di seminari. Kuat sangat hati mahu berkerja. Saya mahu masuk site guna vest dan safe helmet, pusing site berjuang mengejar progress projek :). Confirmation Panggilan Kedua Dalam perjalanan panggilan ini banyak cabaran, kadang-kadang ada waktunya terasa letih, iman jadi lemah, tidak terdorong. Keadaan persekitaran tidak mendorong, banyak serangan. Seperti saya katakan seawal tadi, panggilan menjadi pastor tanggungjawab besar, bukan mudah, bukan biasa-biasa dan banyak cabaran. Saya sangat sedar realiti tersebut. Fikiran negetif akan muncul. Betulkan ini panggilan atau hanya emosi saya ketika tertekan saat sakit. Atau mahu jadi pastor kerana saya tidak sihat tidak mampu bekerja seperti dahulu, maka akan gunakan sia-sia hidup untuk melayani Tuhan. Tidak, saya tidak akan mempersembahkan bunga ros yang telah layu kepada Tuhan. Banyak juga tawaran kerja yang sangat mengoda daripada panggilan ini. Malah ada syarikat yang menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan keadaan kesihatan selepas rawatan, dengan gaji yang lumayan. Tetapi panggilan Tuhan sentiasa menjadikan kekuatan. Bak kata Pastor Eddy, selalu mendorong saya begini, "panggilan Tuhan seperti tongkat yang akan selalu menguatkan atau mendukung kita sepanjang perjuangan panggilan ini". Saat keadaan sukar, saya renungkan kembali panggilan Tuhan, hati saya kuat kembali dan diteguhkan kembali. Berkongsi kesaksian begini juga menguatkan iman dan hati saya. Umumnya, beban yang Tuhan letakkan dalam hati saya adalah negeriku Sarawak khususnya untuk suku sendiri iaitu orang Iban. Saya bersyukur panggilan ini terbukti bukannya perasaan hati sahaja, tetapi ada sebuah confirmation dari seorang hamba Tuhan iaitu Pak Pudun Tadam merupakan Penasihat Pelayanan Doa Gunung Murud. Pada 2021 saya terlibat sebagai pendoa syafaat ketika Kebaktian Pelayanan Doa Gunung Murud yang diadakan secara online. Setelah selesai kebaktian tersebut, semua kami yang terlibat dalam pelayanan dilayani oleh Pak Pudun. Ketika sampai giliran saya, beliau menyampai ungkapan ringkasan ini, “Tuhan berkati usahanya yang sedang belajar di seminari, untuk menjadi berkat kepada sukunya”. Saya sangat terkejut, beliau tidak mengenali siapa saya, suku apa, belajar atau bekerja. Apabila saya bertanya dengan Ps Linda dan saudari Sandra yang berhubung dengan beliau, mereka kata tidak pernah memberitahu latar belakang saya kepadanya. Tetapi itulah pekerjaan Roh Kudus lewat Pak Pudun. Allahku ajaib dan luarbiasa! Jika saudara-saudari dipanggil Tuhan tetapi ragu-ragu, takut atau tidak percaya diri. Ambil langkah pertama untuk percaya, kemudian lihatlah dan hikmati bagaimana Allah akan menunjukkan peribadi-Nya yang sangat bertanggunjawab. Terlalu banyak penyertaan dan penyataan Tuhan sepanjang proses saya persiapan diri untuk panggilan-Nya ini. Juga termasuk keluarga saya. Allah memanggil Abraham maka Dia sendiri akan bertanggungjawab memelihara, memperlengkapi begitu Allah yang akan melakukan persama kepada kita. Apabila Tuhan Yesus memberikan Amamat Agong Matius 28:18-20 kepada murid dan pengikut-Nya, mereka tidak bersedia lagi. Mereka masih takut, sehinggakan mereka berkumpul dengan pintu rumah berkunci. Tuhan Yesus tetap yakin kepada mereka, bukan kerana apa yang ada pada mereka dan apa yang Dia tahu mereka akan lakukan, tetapi kerana Dia mengetahui apa yang ada dalam diri-Nya dan apa yang akan dilakukan-Nya. Oleh itu, Dia berkata, "Segala kekuasan telah diserahkan kepada-Ku, baik di syurga mahupun di bumi." AMEN Semoga kesaksian ini menjadi berkat kepada anak-anak Tuhan. Terima kasih untuk hamba-hamba Tuhan yang banyak juga memberkati ke sayaketika melalui rawatan, Tuhan pastikan akan memberkati berlipat ganda, kerana telah menjadi sebahagian daripada rencana besar Tuhan dalam keluarga kami. Teruskan berjuang dalam Kristus! AMEN. Tuhan Memberkati. Di muliakanlah nama Tuhan Yesus Kristus.1526
- 😇😇In Kehidupan Kristian·5 September 2021😇😇😇2212
bottom of page


![Dimana Tuhan Ketika Saya Terluka | Where is God When I'm Hurting | Bahasa Indonesia [4:38mins]](https://static.wixstatic.com/media/a27d24_912d9d05cdbe4e5ea9107f71b23be120~mv2.jpg/v1/fit/w_126,h_45,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,blur_2,enc_auto/a27d24_912d9d05cdbe4e5ea9107f71b23be120~mv2.jpg)







