top of page

DOA NECF Hari 26: Imam Besar Agung

Kitab Suci: Ibrani 4:14 – 16; 7:26 – 27; 9:12


Renungan:

Dalam tradisi keagamaan orang Yahudi, Imam besar (dalam bahasa Ibrani: kohen gadol) bertanggungjawab menjadi pengantara di antara umat manusia dengan Tuhan. Dialah yang masuk ke dalam ruang Maha Kudus di Bait Suci kota Yerusalem dengan mempersembahkan korban tahunan untuk mengadakan upacara pendamaian antara Tuhan dengan manusia.


Yesus telah memberikan sinar baharu kepada umat-Nya. Keimaman Yesus berbeza dengan keimaman suku Lewi. Berbeza dengan mereka, Yesus hanya perlu mempersembahkan satu korban persembahan untuk memenuhi tuntutan Hukum Tuhan dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang sempurna: suci dan tidak bercela (Ibrani 7:26-27). Tidak seperti imam Lewi yang harus mempersembahkan korban persembahan berulang kali, Yesus telah menjadi korban sekali sahaja untuk selama-lamanya, memberi penebusan kekal bagi semua orang yang datang kepada Tuhan melalui Dia. Dia telah membawa darah-Nya sendiri bukan darah kambing atau anak lembu (Ibrani 9:12).


Oleh kerana Yesus lebih besar daripada imam-imam yang lain, maka Dia disebut sebagai “Imam Besar Agung” (Ibrani 4:14) dari Syurga yang berempati dengan segala kelemahan kita. Dalam setiap cara, walaupun Dia telah melalui percubaan seperti kita, namun Dia tidak berdosa (lihat Ibrani 4:14-15). Dialah yang memberi kita keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (lihat Ibrani 4:16). Alangkah besarnya kasih-Nya, kasih-Nya yang tidak tergoncangkan bagi semua yang memilih untuk percaya kepada-Nya!


Doa:

  • Bapa Surgawi, kami bersyukur kepada Yesus, Imam Besar Agung kami yang sangat memahami kelemahan kami. Kami percaya, dalam kasih-Mu yang tidak tergoncangkan, Engkau akan memberikan jalan keluar bagi kami meskipun kami memiliki kelemahan. Kuatkanlah kami setiap masa dengan Firman-Mu dan Roh-Mu ketika kami lemah. Dalam nama Yesus, Amin.

  • Berdoa agar jabatan dan agensi hal ehwal agama di bawah Jabatan Perdana Menteri dapat memupuk persefahaman agama yang lebih baik dengan jayanya di kalangan awam dengan pendekatan yang sederhana dan seimbang.

  • Berdoa agar kehidupan dan amalan gereja-gereja Malaysia tidak jatuh ke dalam bentuk keagamaan tetapi kita akan menjadi orang yang mempunyai ibadah yang bersemangat yang menjalani kehidupan yang dipimpin oleh Roh.


Pr Doris Mayven


Comments


bottom of page