Representasi karya saya: Merpati putih merupakan simbolik kesucian yang mewakili Roh-Nya dalam membawa kabar baik perdamaian dengan Allah. Warna-warni yang menyelubungi merpati dalam lukisan ini adalah perlambangan tujuh karunia Roh Kudus yang diturunkan, sepertimana ayat-ayat dalam Kitab Yesaya 11:2-3 yakni; "(1) kebijaksanaan (2) pengertian, (3) nasihat, (4) keperkasaan, (5) kesalehan, yaitu kesenangannya adalah takut akan Tuhan/ piety, (6) pengenalan akan Tuhan, (7) takut akan Tuhan”. "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."(Rm. 15:13) 🌻 A. Joseph

Aku bersyukur atas campur tangan Tuhan Yesus dalam kelangsungan Ibadat memperingati hari ke-100 mendiang dady pada hari semalam. Aku juga hendak bersyukur atas kerahmatan Tuhan Yesus yang memberikan aku kekuatan untuk menulis pengalaman rohani aku sepanjang perkabungan dady kami yang tercinta. Rindu yang berpanjangan- hanya dengan memuliakan nama Tuhan yang dapat mendekati diriku dengan mendiang dady; seperti mana dia selalu bersyukur kepada Yesus dalam keadaan apa pun. Pada Hari Minggu Suci Palma yang lalu, ketika dady sedang menghadapi ajal di hospital, sejujurnya saya amat ketakutan sehingga tidak tahu doa apa yang harus saya daraskan. Lalu, bonda Maria terlintas dalam fikiran saya. Sepenuh jiwa raga saya memanjatkan doa Salam Maria berulang-ulang. Pada mulanya saya tidak mempunyai konsentrasi, saya tersasul-sasul sehinggakan saya sempat Google doa tersebut. Saya mengatur nafas dan membacakan doa dengan teratur; rasanya tenang, seakan saya sepenuhnya bersekutu dengan Tuhan. "Salam Maria penuh rahmat, Tuhan serta- Mu,Terpujilah Engkau diantara wanita, dan terpujilah buah tubuh-Mu Yesus. Santa Maria Bonda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin." Pada waktu itulah, dady yang sedang menggenggam Rosari juga mengatur nafas-nafas terakhirnya dengan mengikut rentak doa Salam Maria yang saya ucapkan. Benarlah petikan injil ada mengatakan ; "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26) 2 April 2023: Ketika ini perjalanan pulang ke rumah bersama jasad dady; dari Hospital Queen I Kota Kinabalu ke Keningau. Kain bercorak bunga yang menyelubungi keranda putih dady ini amat bermakna; kerana ia tersimpan kenangan kami berdua, sewaktu saya kecil. 3 April 2023: Pemandangan hari terakhir Jasad bapa di kediaman. Sepanjang dua malam jasad dady dirumah, dalam kepasrahan, saya menyerahkan jiwa kepada Tuhan dengan bersungguh-sungguh berdoa. Bagi memecahkan keheningan malam yang sendu, saya tidak henti-henti bermazmur serta membacakan Alkitab usang keluarga kami. Menerusi mazmur saya menyampaikan kepada Tuhan- kejujuran hati yang mendalam apa yang saya rasakan; baik itu sedih, kecewa, marah, takut dan bersyukur. "Mengapa?" " Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari?" "Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya." Tanpa saya menyedari, ketenangan terukir pada wajah mendiang dady. Kegembiraan mekar dihati saya dan terus bermazmur lagi; "kasih setia-Mu ya Tuhan, hendak ku nyanyikan selamanya." Kemanisan air muka dady membuatkan yang menziarahinya; tidak henti-henti memuji keberkatan Tuhan itu. Didasari dengan kerahmatan tersebut, saya percaya bahawa bapa saya telah pun berada di kehidupan yang baharu. Pastinya, tidak ada lagi kesakitan ketumbuhan pada otaknya. " Atau tidak tahukah kamu, bahawa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." (Roma 6:3-4) Sewaktu penghormatan terakhir di Katedral St. Francis Xavier, Keningau; dimana juga gereja yang dilayani oleh dady sebagai Komuniti Keselamatan. Rencana tuhan membuatkan saya terharu, secara tiba-tiba hujan lebat turun, lalu berhenti sejurus keranda putih dady berada di hadapan altar yang indah. Ia seolah-olah turut bersama dengan sahabat-sahabat melayani Komuniti Keselamatan mengiringi perjalanan dady masuk ke dalam gereja. Haleluya! Alangkah pilunya Paskah tahun ini namun, kami sekeluarga tetap bersyukur atas cinta kasih ramai orang menerusi ; doa, bantuan serta penghargaan atas kemurahan hati mendiang dady. Campur tangan dan mukjizat Tuhan Yesus dalam pengendalian alam sepanjang perkabungan adalah suatu keajaiban bagi kami sekeluarga. Haleluya! Saya sifatkan segala kemanisan yang saya alami ini seperti pelangi sehabis hujan. Alkitab peribadi dady; yang ada ditandai pada bab "Kebangkitan Yesus". "Dady, terima kasih kerana selalu mengingatkan saya untuk berdoa kepada Tuhan. Peninggalan Alkitab peribadi dady akan mendampingi saya selamanya seperti kamu mendampingi saya selalu." "Tuhan memberkati kita semua." 🌻A. Joseph

A. Joseph, Digital Art (Scanography), tajuk "laguku" 2023. Ini merupakan Alkitab pertama yang ada dirumah kediaman keluarga saya. Walaupun usang namun, tersimpan banyak kenangan bersama keluarga tercinta. Terdahulu, mendiang dady gemar berceritakan kisah-kisah Alkitab menarik yang kepada kami anak-anaknya. Kisah Simson manusia terkuat adalah kegemaran ku. Terima kasih atas memori terindah itu dady. Mazmur- Penghiburan ketika lara. Saya gemar bernyanyikan Mazmur, memuliakan kerja tangan Tuhan. Mazmur juga pengubat kerinduan saya terhadap mendiang dady yang tidak ada penghujungnya. "Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada." (Mzm. 104:33) 🌻 A. Joseph