Support Us
Support Us
Cari
2691 results found with an empty search
- LGBTQ : Hubungan Sesama Jenis Sejak 6 Tahun
Jekson Tatangindatu Jekson Tatangindatu terjebak dalam dosa LGBT. Jekson sendiri mengaku telah melakukan hubungan intim dengan sesama jenis sejak usianya masih 6 tahun. Hal ini dipicu karena luka batinnya yang didapat dari ayahnya sendiri. Tetapi, bukannya balas dendam yang ia dapatkan, melainkan kenikmatan yang salah. 14 tahun Jekson terlarut dalam dosa LGBT. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang berhasil mengubahkan dirinya. Siapakah orang tersebut? Bagaimana orang tersebut mengubahkan Jekson? Saksikan kisah selengkapnya hanya di Komuniti Digital Malaysia. Apakah saudara-saudari, sekarang sedang menghadapi masalah kehidupan? Jom kongsikan dengan kami dengan komen atau PM kami supaya team Komuniti Digital dapat mendoakan untuk saudara dan saudari,.
- Hampir Terbunuh Kerana Kepuasan Semata
Hosi Kaloh Hosi Kaloh memiliki latar belakang yang sangat rusak di masa kecilnya. Keluarganya memiliki kondisi yang berantakan. Tidak ada damai sejahtera dalam rumahnya. Sehingga Hosi memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan mulai bergaul dengan dunia yang gelap. Hosi mabuk-mabukan, menikmati dunia diskotik, menjadi preman di salah satu terminal di Sulawesi Utara. Suatu ketika Hosi diajak untuk mencuri sarang burung walet. Tapi usahanya gagal dan mengakibatkan Hosi dan teman-temannya dipukul masa. Ada satu orang yang memegang pedang panjang seperti siap menebas Hosi. Hosi mengeluarkan kata-kata yang mampu menolongnya dikala itu. Apa kalimat yang diucapkan Hosi Kaloh pada saat itu? Saksikan kisah selengkapnya hanya di Komuniti Digital Malaysia. Apakah saudara-saudari, sekarang sedang menghadapi masalah kehidupan? Jom kongsikan dengan kami dengan komen atau PM kami supaya team Komuniti Digital dapat mendoakan untuk saudara dan saudari,.
- Kemuliaan Tuhan
”Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan hujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." (Yesaya 6:1-5) Sebagai orang percaya kita mengaku kita mengenal Tuhan. Kita hidup di dalam kasih karunia-Nya yang tidak terbatas. Kita menikmati berkat-berkat syurgawi yang dicurahkan secara melimpah-limpah dalam hidupkita. Namun apakah kita benar-benar mencermati siapakah sebenarnya Tuhan, atau dengan lebih tepat siapakah sebenarnya Yesus Kristus? Ramai orang menganggap dirinya mengenal Yesus, tapi pada hakikatnya…? Sebenarnya kita cenderung diajar untuk melihat hanya satu sisi sudut pandang Yesus bahawa Dia adalah Juruselamat. Dia sangat baik dan penuh dengan kasih karunia serta sentiasa mengampuni. Dia datang untuk mendemontrasikan kasih Tuhan. Namun terkadang kita lupa bahawa sebelum Dia turun ke bumi dan berinkarnasi menjadi manusia dan menjadi Juruselamat manusia, Dia adalah TUHAN Sang Pencipta yang mencipta alam semesta, Yang Maha Agung, berdaulat dengan penuh kuasa, penuh kemuliaan dan kekudusan. Dia adalah TUHAN alam semesta! Sepatah kata yang keluar daripada mulut-Nya, luar biasa pengaruh dan pelaksanaannya, kesan daripada kata-kata-Nya itu tidak pernah berhenti namun terus dimanisfestasi baik secara zahiriah mahupun rohaniah. Nabi Yesaya melihat kemuliaan Tuhan yang duduk di atas takhta-Nya. Begitu juga dengan nabi Daniel, Rasul Yohanes serta Rasul Paulus (Dan 7:9; Wah 4, Kis 9).Apakah respon mereka terhadap apa yang mereka lihat? Mereka rebah tersungkur sujud di hadapan-Nya yang Maha Kudus. Penglihatan mereka itu mengubah perspektif mereka secara total dan seterusnya mempengaruhi cara pandang serta gaya hidup mereka selepas itu. Mereka sedar bahawa mereka bukanlah sesiapa dan tidak mempunyai apa-apa. Hanya dengan kasih karunia-Nya sajalah yang dapat menyelamatkan mereka daripada kekudusan-Nya! Bagaimana pula dengan kita? Kita sebagai anak-anak-Nya yang telah ditebus dengan darah-Nya yang mahal, diampuni dengan sebegitu rupa dan dilimpahi dengan berkat-berkat yang berkelimpahan yang mengalir daripada takhta kasih karunia-Nya, sudahkah kita‘melihat’ kemuliaan Dia? Setiap kali apabila kita bersekutu dengan-Nya di dalam saat-saat teduh kita, apakah kita benar-benar sudah ‘melihat’ Dia? Atau kitahanya ‘melihat’ diri kita sahaja? Saat kita datang kepadaTuhan, apakah yang menjadi fokus utama kita - adakah kita hanya melihat kepada diri kita, beban-beban serta keperluan-keperluan kita sahaja? Di manakah Tuhan?Saya berdoa agar kita semua sebagai anak-anak Tuhan belajar untuk ‘melihat’ Dia sebagai TUHAN yang berdaulat. Sebab kalau kita ‘melihat’ Dia, kita tidakakan mempunyai sebarang masalah untuk menghormati-Nya dan menjunjung Kemuliaan kekudusan-Nya dalam kehidupan kita. Sekiranya kita belum lagi ‘melihat’ Tuhan, kita mungkin akan menjalani hidup secara sembarangan dan membazirkan masa dengan sia-sia tanpa mempedulikan kehendak-Nya dalam hidup kita. Kita mungkin tidak akan merasa gerun dan takut akan Dia. Sukar untuk kita menghormati Dia dalam fikiran, sikap serta pilihan-pilihan kita. Kita tidak akan merasa apa-apa kalaupun kita membelakangi-Nya. Kita juga tidak akan sedar kalau-kalau kita sudah menghina Dia dengan ketidak-taatan, ketidak-percayaan, kebimbangan dan kekhuatiran, serta ketika kita memuaskan hawa nafsu kedagingan kita. Sedarkah kita bahawa Dia bersama dengan kita? Bukanhanya sekadar menyertai tetapi “menyatu” dengan kita. Marilah kita ‘melihat’ Dia dengan pandangan yang benar. Rasul Yohanes digelar ‘murid yang paling dikasihi oleh Yesus’. Sewaktu Yesus berjalan di atas muka bumi ini, Yohanes adalah orang yang paling dekat dengan Yesus, sentiasa di sisi Yesus. Namun ketika Yohanes melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya, dia rebah tersungkur di kaki-Nya seolah-olah tidak bernyawa lagi(Wah 1:17). Kenapa? Kerana Yohanes bukan lagi‘melihat’ Yesus yang berjalan, makan dan tidurbersama-sama dengannya sewaktu Yesus di bumi.Yohanes ‘melihat’ Yesus yang kekal, bukan lagi Yesus yang berjalan di bumi. Ayuh mari kita juga ‘melihat’ Dia dan kemuliaan-Nya yang kekal itu, janganlah lagi kita memandang dunia yang tidak kekal ini. Sebab apa yang tidak kekal, itu tidak penting buat kita! Lukas21:33, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Kiranya Tuhan menyertai danmemberkati kita semua dengan Rahmat-Nya yang kekal. Amen. Tuhan Memberkati, Sue
- Tujuan Hidup Yang Benar
Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah, baiklah kita menjadikan manusia menurut gambaran dan rupa kita.” Segala sesuatu yang diciptakan dalam dunia ini ada tujuannya, bahkan barang yang fana sekalipun. Contoh, semua barang yang dapat kita lihat dengan mata kasar yang dicipta oleh manusia ada tujuannya, iaitu untuk membantu memudahkan kehidupan kita. Kenderaan seperti kereta dicipta supaya dapat membawa kita ke suatu destinasi. Handphone dicipta supaya kita dapat berkomunikasi dan berurusan tanpa batas sempadan. Kerusi dicipta untuk apa? Supaya kita dapat duduk diatasnya. Bahkan barang-barang yang kecil sekalipun yang kelihatannya tidak penting tetapi tetap ada tujuan kegunaannya. Apalagi kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan ada tujuannya. Dia tidak menciptakan kita sesuka hati tanpa ada sebarang tujuan. Apakah kita tahu tujuan hidup kita? Pentingkah untuk kita tahu tujuan hidup kita? Pernahkah kita bertanya kenapa kita berada di atas muka bumi ini? Apa yang kita harus lakukan sewaktu kita di sini? Kemanakah kita akan pergi selepas ini? Sayangnya walaupun perkara ini adalah perkara dasar namun tidak ramai orang yang mengetahui tujuan asal Tuhan atas hidupnya. Orang yang tidak hidup dengan tujuannya seperti kapal layar yang hanyut di lautan tanpa destinasi, hanya mengikut arus. Ia tentunya akan tersasar dari jalur destinasinya, dan yang pasti ia tidak akan sampai kepada tujuan akhirnya. Ini sangat berbahaya. Mengetahui dan memahami tujuan hidup yang benar akan mempengaruhi keseluruhan gaya hidup kita- pola fikiran, sikap dan respon serta prioriti kita itu bergantung kepada pemahaman akan tujuan hidup. Sekiranya pemahaman kita salah mengenai tujuan hidup maka kita akan hidup dalam kekeliruan identiti-kita keliru tentang siapa diri kita yang sebenar, bahkan keliru tentang siapa sebenarnya Tuhan. Kekeliruan boleh menyebabkan kita tidak dapat membezakan apa yang benar dan apa yang hampir benar, malah sikap, respon serta prioriti kita juga akan tersasar jauh dari yang sepatutnya. Dan akhirnya kita hanyalah orang yang hidup seperti lalang, ditiup angin ke kiri, ke kirilah kita, di tiup ke kanan, maka ke kananlah kita. Apakah itu tujuan hidup yang benar bagi orang percaya? Tujuan hidup yang benar adalah hidup yang sesuai dengan maksud tujuan ciptaan-Nya Tuhan bagi kita. Kalau manusia membuat pen dengan tujuan untuk menulis, Tuhan mencipta manusia untuk apa? Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah, baiklah kita menjadikan manusia menurut gambaran dan rupa kita.” Ini adalah kata-kata yang sangat penting yang perlu dicermati dengan teliti, kerana di dalamnya terkandung seluruh tujuan dan rencana asal Tuhan terhadap manusia. Manusia dicipta menurut gambaran dan rupa Kita. Erti daripada kata menurut gambaran dan rupa ini membawa maksud sama atau serupa. Serupa apa? Serupa seperti KITA. Siapakah KITA di dalam ayat ini? KITA ini merujuk kepada Tuhan Tritunggal, kepenuhan keberadaan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Keserupaan ini bukanlah dalam maksud serupa secara jasmani tetapi serupa dalam memiliki potensi-potensi, keupayaan dan nilai-nilai serta karakter-karakter Ilahi di dalam diri kita. Untuk apa Tuhan mencipta kita serupa seperti DIA. Supaya kita berkuasa dan memerintah serta mendominasi bumi sebagai wakilnya Tuhan. Agar melalui hidup kita, kita mencerminkan gambaran dan rupa Tuhan dalam setiap apa yang kita lakukan di bumi ini. Contohnya, Tuhan itu kasih. Itu adalah sifat-Nya dan keperibadian-Nya. Dan di dalam kita tertanam kasih Tuhan ini. Sama ada kita sedar atau tidak, kita memiliki benih kasih Tuhan ini. Dan kita tunjukkannya kepada orang-orang yang kita kasihi. Selepas kejatuhan manusia dalam dosa, Tuhan tidak pernah menghapuskan tujuan asal-Nya dalam hidup kita. Tujuan-Nya untuk kita itu kekal. Kerana itu Dia menyediakan jalan keluar agar kita dapat kembali kepada posisi asal kita di dalam-Nya melalui salib Yesus, supaya hidup kita terus mencerminkan kemuliaan, kuasa dan keperibadian-Nya. “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya..” (Rom 8:29). Soalan untuk kita cermati hari ini: 1. Apakah hidup kita semakin hari semakin serupa seperti Yesus? Bagaimana dengan hati dan fikiran kita? Sikap serta respon-respon kita terhadap Tuhan dan sesama sendiri? Prioriti-prioriti yang kita letakkan dalam hidup kita, apakah ia selari dengan Yesus? 2. Apakah hidup kita mencerminkan kemuliaan keperibadian-Nya? Apakakah kita mengeluarkan potensi-potensi serta nilai-nilai Ilahi? Apakah kita menghidupi karakter-karakter Ilahi yang sudah tertanam sejak dari awal lagi dalam diri kita? Sekiranya hidup kita tidak mencerminkan kemuliaan, nilai dan karakter Ilahi baik dalam kehidupan peribadi mahupun dalam pekerjaan serta pelayanan, kita sebenarnya gagal....sudah jauh tersasar dari tujuan asal Tuhan dalam hidup kita untuk menjadi serupa dengan-Nya. Sahabat yang dikasihi, tujuan utama dalam hidup kita adalah menjadi serupa sama seperti Yesus. Jadi jangan jadikan matlamat hidup kita hanya untuk kaya, terkenal atau popular, tetapi jadikan matlamat dan tujuan hidup kita untuk menjadi sama serupa seperti Yesus, yang membawa imej Yesus-penuh dengan kasih-karunia dan kuasa-Nya. Ciptaan-Nya di dalamnya diri kita ini hanya akan sempurna apabila kita menghidupkan gambaran-Nya, imej-Nya, keserupaan-Nya di dalam kita dan menjadi sama seperti Dia, dengan itu memuliakan Dia! “Barangsiapa mengatakan bahawa Ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh 2:6). Kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kita semua dengan Rahmat-Nya yang kekal. Amen. Tuhan Memberkati, Sue
- It Is OK Not To Be OK
Pernahkah anda mendengar atau membaca frasa ini yang mengatakan, “it’s ok not to be ok” [Tidak mengapa kalau tidak ok]. Frasa ini digunakan agak popular dalam dunia kaunseling dan psikologi terutamanya untuk memberi motivasi-motivasi dan simpati kepada mereka yang merasa dirinya tidak ok, lemah, kekurangan dan terbatas dalam perkara-perkara yang menyebabkan mereka merasa tidak ok. Frasa ini nampaknya melegakan para pendengarnya, seolah-olah ia dapat membebaskan mereka daripada keadaan atau perasaan yang tidak ok itu. Tetapi benarkah demikian? Saya berpendapat sebaliknya. Bagi saya it is NOT ok to be NOT ok! [tidak ok menjadi tidak ok] Mungkin ramai yang tidak bersetuju dengan saya ataupun menganggap saya berfikiran extreme. Tetapi bukankah tidak ok kalau tidak ok? Tidak ok, maksudnya adalah tidak ok la kan? Kenapa pula tidak ok boleh menjadi ok? Bagi saya, tidak ok itu tidak sama maksub dengan berserah kepada Tuhan. Saya berfikir bahawa frasa “it’s ok not to be ok” adalah janji palsu yang memberikan harapan dan pembebasan palsu yang datang daripada tipu daya si iblis! Sayangnya ramai anak-anak Tuhan yang termakan tipu daya ini, membuatkan mereka tidak dapat mengalami kuasa pembebasan dan kemenangan sejati dalam Tuhan. Kenapa saya berpendapat sedemikian? Kerana apabila saya mengerti tujuan asal dan rencana Tuhan yang mencipta manusia dengan sempurna, apalagi manusia adalah mahkota ciptaan-Nya, sempurna dalam kasih dan karunia-Nya! Dicipta serupa menurut gambaran-Nya, dengan tujuan untuk bersekutu dengan-Nya dan menjadi partner-Nya untuk memerintah dan menguasai bumi ini (Kej 1:26-27). Anda fikir kalau kita tidak ok, Tuhan akan ok dengan situasi kita dan akan mengatakan ‘tidak apalah kalau kamu tidak ok’..saya tidak fikir begitu..Tuhan pasti tidak ok dengan kita kalau kita tidak ok! Dia pasti akan melakukan sesuatu untuk menjadikan kita ok kembali seperti apa yang telah dia tetapkan sejak dari awalnya lagi sesuai dengan tujuan dan rencana-Nya dalam hidup kita. Sebagai contoh, apabila Adam dan Hawa termakan pujukan si iblis dan jatuh ke dalam dosa, mereka menyedari bahawa mereka telanjang. Mereka merasakan ada sesuatu yang tidak kena dengan mereka. Mereka merasa malu dengan ketelanjangan mereka dan hal itu tidak ok bagi mereka. Lalu mereka membuat cawat daun untuk menutup aurat mereka. Apabila mereka mendengar suara Tuhan, mereka merasa takut lalu bersembunyi. Adakah Tuhan mengatakan, ‘oh it’s ok not to be ok..I understand because you are just human and not perfect’. Jawapannya adalah TIDAK!...Apa yang Tuhan lakukan adalah Dia memakaikan Adam dan Hawa dengan pakaian yang diperbuat daripada kulit binatang yang dikorbankan dan menyediakan jalan penyelesaian untuk seluruh umat manusia dengan menyediakan kasih karunia-Nya yang sempurna melalui pengorbanan kematian Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya, supaya mereka yang percaya dapat kembali kepada posisi mereka yang asal sebagaimana yang telah ditetapkan sejak dari awal lagi. Kalau kita tidak ok, maka saya rasa Tuhan juga akan merasa tidak ok melihat kita yang tidak ok. Dia tidak mahu melihat kita tertekan, stress, kepahitan dan sebagainya, kerana itu semua tidak mencerminkan kemuliaan dan keserupaan-Nya dalam diri kita. Dia pastinya mahu membebaskan kita. Kenapa? Kerana Tuhan kita adalah Bapa yang baik. Dan Dia mahu kita berada dalam keadaan yang terbaik supaya dapat memuliakan nama-Nya. Tidak ok tidak memuliakan Tuhan! Jadi apabila ada orang yang mengatakan, ‘Oh tidak mengapa jika kita tidak ok, sebab itu yang menjadikan kita manusia, kita ini lemah dan terbatas. Kita bukan Tuhan, dan kerana itu kita memerlukan Tuhan.’ Berhenti sekejap, mari kita renungkan sekali lagi, kali ini dari sudut perspektif kacamata Bapa yang di Syurga. Tuhan tidak menjadikan kita lemah mahupun rentan. Dia yang mencipta kita dengan sempurna serupa menurut gambaran-Nya, memberikan segala potensi Ilahi di dalam kita, menyatukan kita dengan Anak-Nya (Rom 6:5), memberikan kita kepenuhan kuasa Ilahi, kepenuhan Kristus dan kepenuhan Roh Kudus di dalam kita supaya kita hidup dalam kelimpahan-Nya. Jadi kalau kita merasa tidak ok, mari kita periksa hati kita, di manakah kita? Sebab dipihak Tuhan Dia telah melakukan segala-galanya untuk membuatkan kita ok, penuh dengan kasih, damai dan sukacita di dalam-Nya. Apakah kita bersama dan menyatu dengan Tuhan atau di luar Tuhan? Kerana Di luar Tuhan, kita sememangnya tidak OK! “Kerana seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia…Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia (Kol 1:19; 2:9). “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala berkelimpahan” (Yoh 10:10b). Tuhan Memberkati, Sue
- Duduk Bersama
Efesus 2:6, “Allah telah membangkitkan kita bersama Kristus Yesus, serta mendudukkan kita bersama-Nya di syurga. Surat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada orang-orang percaya di Efesus sangat kaya dengan kebenaran-kebenaran yang memberi pencerahan rohani yang luarbiasa tentang siapa diri kita di hadapan Tuhan. Apabila saya membaca surat Efesus ini, saya berasa sangat bersyukur dan hati saya dengan tidak henti-hentinya memuji Tuhan kerana betapa baiknya dan luarbiasanya kasih karunia-Nya terhadap kita semua. Sejak dari awalnya Tuhan telah memberkati kita dengan segala berkat rohani di syurga dalam Kristus, bahkan sebelum dunia dibentuk Dia telah memilih kita, Dia telah menentukan dari mulanya untuk kita menjadi anak-anak-Nya, dan mendapat warisan dalam Kristus Yesus. Bukan itu sahaja bahkan kebenaran hal ini dimateraikan dengan Roh Kudus yang menjadi jaminan bagi kita (Efe 1:3-14). Betapa luarbiasa kayanya kasih karunia Allah terhadap kita yang percaya kepada-Nya. Sebagai orang percaya kita sangat sedar pada hakikat kebenaran kasih karunia Tuhan yang telah melakukan segala-galanya bagi kita supaya kita hidup di dalam-Nya. Kita yang dahulunya mati oleh kerana dosa-dosa kita dan hidup terpisah daripada Allah, namun kini kita telah diperdamaikan dengan Allah melalui Kristus. Kita telah dihidupkan dan diselamatkan, kita telah dibangkitkan dan didudukkan bersama dengan Kristus di syurga. Ini adalah suatu kebenaran yang sangat luarbiasa bagi saya. Ramai daripada kita tahu tentang siapa diri kita di dalam Kristus; iaitu kita telah dihidupkan dan diselamatkan. Ini adalah hal yang luarbiasa. Tetapi ramai juga daripada kita tidak berapa sedar hakikat ayat-ayat yang mengatakan bahawa kita juga telah dibangkitkan dan didudukkan bersama Kristus Yesus di syurga!Cuba berhenti sejenak dan renungkan kata-kata ayat ini. Jika kita benar-benar merenungkan serta menghayati kata-kata dibangkitkan dan didudukkan bersama dengan Kristus di syurga di dalam hidup kita, maka saya rasa kita sebagai orang percaya benar-benar dapat hidup sebagai orang-orang yang lebih daripada pemenang! Apa yang dimaksudkan dengan kata dibangkitkan? Seseorang tidak boleh bangkit kalau dia tidak mati, betul tak? Dia harus mati dahulu barulah dia dapat dibangkitkan. Hakikatnya kita telah mati secara rohani oleh kerana dosa kita. Tetapi “Allah telah membangkitkan kita bersama dengan Kristus Yesus” (Efe 2:6a). Apabila Yesus bangkit daripada kematian-Nya, Dia telah membawa kemenangan yang luarbiasa yang menaklukkan kuasa dosa, kuasa maut dan kuasa kegelapan syaitan (Efe 1:21). Apabila kita percaya kepada Yesus, maka kita telah dipersatukan dengan Kristus Yesus dan dengan kuasa kebangkitan-Nya. Maka kuasa kebangkitan dan kemenangan Kristus Yesus itu juga menjadi milik kita. Dengan itu apabila kita dibangkitkan dengan kristus secara rohani, kita mendapat hidup yang baru, identiti yang baru, harapan yang baru, tujuan yang baru, segala-galanya baru di dalam Kristus (2 Kor 5:17). Bagaimana pula dengan kata didudukkan bersama dengan kristus di syurga. Ini adalah kenyataan yang terlalu luarbiasa yang harus kita fahami. Ini adalah kedudukan kita yang sebenar bersama Kristus Yesus. Didudukkan bersama dengan Kristus di syurga ini bukan merujuk kepada apa yang akan terjadi di masa hadapan selepas kita meninggal dunia, tetapi sekarang ini juga! Secara rohani kita telah didudukkan bersama dengan Kristus di syurga. Kita duduk bersama dengan-Nya. Kedudukan atau posisi rohani kita sekarang ialah duduk bersama dengan-Nya di syurga. Dimanakah Kristus berada sekarang? Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Ibr 1:3b). Maka kita juga berada bersama dengan Dia di mana Dia berada! Jika kita duduk di sebelah-Nya bersama dengan-Nya, apakah kita masih lagi takut mati? Takut miskin? Takut syaitan? Adakah kita masih lagi mahu memenuhi nafsu kedagingan kita: Kecemaran, percabulan, kebencian, perbalahan, iri hati, marah-marah, berprasangka buruk, tamak, pentingkan diri sendiri, menfitnah, gosip, kuatir, ataupun membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain? Janganlah kita menghina Dia. Marilah kita menghormati Dia yang telah mendudukkan kita bersama-sama dengan-Nya dengan sikap yang benar dan murni di hadapan-Nya. Cuba bayangkan, secara rohani kita sekarang ini duduk bersama dengan Kristus Yesus di syurga. Secara fizikal kita hidup dengan kuasa kebangkitan Kristus dan Roh Kudus yang menghidupi kita. Cuba kita fahami dan serapkan kebenaran Firman Tuhan yang luarbiasa ini. Sekiranya kita mengerti dan memahami dengan benar kebenaran Firman Tuhan ini, maka sikap dan perilaku kita sama ada terhadap Tuhan, diri kita sendiri mahupun terhadap orang lain akan jauh berbeza berbanding dengan sikap orang yang tidak mengenal Tuhan. Marilah kita renungkan dan temukan jati diri kita di dalam Kristus Yesus kerana kita telah dibangkitkan dan didudukkan bersama dengan-Nya di syurga! “…jika kamu telah dibangkitkan bersama Kristus, carilah perkara-perkara yang berkaitan dengan syurga, tempat Kristus duduk di sebelah kanan Allah. Tumpukan pemikiranmu kepada hal-hal di syurga, bukan hal-hal di bumi. Kerana kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus dalam Allah” (Kol 3:1-3). Kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kita semua dengan Rahmat-Nya yang kekal. Amen. Tuhan Memberkati, Sue
- Berita
Setiap kali apabila saya membaca ataupun mendengar berita-berita tentang masyarakat tempatan mahupun dunia, tidak ada satupun berita yang benar-benar merupakan berita yang baik yang membawa kebaikan dan kebahagiaan kepada manusia sejagat. Kalau adapun itu hanyalah sekadar sementara dan ianya tidak kekal lama. Ianya pasti akan berubah mengikut musim dan arus perubahan zaman. Berita-berita yang kita baca mahupun dengar pada hari ini sarat dipenuhi dengan kejadian-kejadian kejahatan yang mencerminkan kerosakan akhlak moral manusia yang membawa kepada kebinasaan. Dan oleh kerana nafsu rakus manusia yang tidak ada kunjung padamnya, hubungan sesama manusia bahkan sesama alam semulajadi juga semakin hari semakin binasa. Namun ada satu berita yang benar-benar memberikan lebih daripada sekadar berita baik yang membawa kebaikan dan kebahagiaan. Berita yang memberikan kebebasan dan kemerdekaan total terhadap jiwa dan rohani kita. Berita yang memberi harapan baru untuk hidup yang lebih baik serta hidup kekal. Berita yang menyemangati dan menghidupkan jiwa rohani kita. Berita yang memberitahu kita bahawa kita boleh bebas daripada cengkaman kuasa dosa yang menghancurkan. Berita yang memberikan kita pilihan untuk memilih masa depan kita. Kita boleh memilih untuk hidup bebas daripada cengkaman kuasa dosa dan merdeka total. Sesungguhnya inilah berita yang sangat baik; iaitu Berita Baik Yesus Kristus. “Malaikat itu berkata kepada mereka, ‘Jangan takut! Aku membawa kepadamu berita baik yang akan memberikan sukacita besar kepada seluruh umat. Pada malam ini di kota Daud telah lahir seorang Penyelamat bagimu, iaitu Kristus Tuhan. (Lukas 2:10-11) Yesus berkata, “Roh Tuhan ada pada-Ku kerana Dia telah memilih Aku untuk mengkhabarkan berita yang baik kepada orang miskin; Dia telah mengutus Aku untuk mengumunkan pelepasan kepada orang tawanan, penyembuhan kepada orang buta, pembebasan orang tertindas, dan mengisytiharkan tibanya masa yang Tuhan berkenan!” (Lukas 4:18-19) “Allah begitu mengasihi dunia sehingga menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan mendapat hidup kekal” (Yoh 3:16) Yesus berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10) “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rom 6:23) Kita, orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus kristus mempunyai Berita Baik ini. Dan setiap kali apabila kita membaca Berita Baik ini, kita dapati ianya adalah benar-benar berita baik dan tidak ada satu pun yang tidak baik di dalamnya. Berita Baik ini ialah Firman Tuhan yang datang daripada Tuhan yang baik dan tidak berubah mengikut arus zaman. Ia kekal baik untuk selama-lamanya. Kata-kata-Nya yang penuh dengan cinta kasih syurgawi dan rahmat-Nya yang luarbiasa menyembuhkan dan memulihkan hati, menghiburkan serta memberi harapan untuk hidup dan memiliki masa depan yang jauh lebih baik. Bukankah ini berita baik? Namun adakah kita sentiasa membaca dan merenungkan Berita Baik yang membebaskan jiwa dan menghidupkan rohani kita ini? Terkadang saya terfikir, ramai di antara kita yang lebih tertarik membaca berita-berita yang viral pada masa kini padahal berita-berita itu tidak membina insan jati diri kita, berita-berita yang palsu dan yang membuatkan hati kita mengeluh kesal daripada membaca Berita Baik yang membebaskan dan menghidupkan kita. Bukan sahaja kita teruja dengan berita-berita sedemikian bahkan tidak segan silu dengan laju share dengan orang lain. Kalaulah sikap itu kita terapkan terhadap Berita Baik Yesus Kristus, alangkah bahagianya. Ada satu peribahasa yang mengatakan, “you are what you eat”. Begitu juga dengan jiwa dan rohani kita. Pertanyaan buat diri kita; hari-hari ini apakah pengisian jiwa dan rohani kita? Apakah jiwa dan rohani kita diisi dengan FIRMAN TUHAN YANG HIDUP atau dengan kata-kata yang hanya membawa kepada kesia-siaan dan tanpa makna? Tuhan Yesus berkata, “manusia hidup bukan dengan roti sahaja tetapi dengan setiap Firman yang keluar daripada mulut Allah” (Mat 4:4). “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi kata-kata-Ku tidak akan lenyap” (Mat 24:35). Saya ingin mendorong kita semua untuk merenungkan kata-kata Firman Tuhan yang Hidup yang merupakan Berita yang begitu Baik buat kita. Kerana di dalamnyalah terdapat kunci-kunci jawapan bagi setiap persoalan dan permasalahan hidup serta kebebasan dan masa depan yang penuh gemilang. Saya berdoa semoga Allah kita Tuhan Yesus Kristus, iaitu Bapa Kemuliaan, memberikanmu Roh Kebijaksaan dan Wahyu untuk mengenali-Nya. Semoga Allah menerangkan mata hatimu untuk mengetahui harapan daripada panggilan-Nya, limpah kemuliaan warisan-Nya, dan betapa besar kuasa-Nya bagi kita yang beriman, serta mengerti betapa lebarnya, panjangnya, tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan mengetahui kasih Kristus ini yang tidak terjangkau oleh pengetahuan manusia supaya kamu dipenuhi dalam keseluruhan kepenuhan Allah. Dalam nama Tuhan Yesus, Amen. Tuhan Memberkati, Sue
- Langkah Hidup Doa Yang Dalam
'Bertekunlah, dalam doa Dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur' (Kolose 4:1-6,ay.2) ('Devote yourselves to prayer, being watchful and thankful',v2) Sebelum ini kita telah membincangkan tentang kepentingan membaca Firman Allah setiap hari, atau sekurang-sekurangnya dari masa ke masa, kita berbincang tentang mengembangkan "selera" (appetite) untuk Firman Tuhan, Dan cadangan untuk beberapa jalan melakukanya. Sekarang saya ingin mencadangkan beberapa pertolongan untuk mereka yang tidak mempunyai banyak selera (appetite) untuk berdoa setiap hari. Cadangan-cadangan ini sebagai 'scaffolding' yang boleh dibuang apabila bangunan doa telah di bangunkan. Pertama, pikirkan apa sebab kamu tidak mempunyai selera (appetite) yang kuat untuk berdoa. Adakah karena ada perkara yang sedang berlaku dalam hidup-mu sehingga kamu takut akan Allah untuk minta kamu berhenti buat perkara itu, jika kamu terlalu dekat dengan Tuhan? Atau, mungkin karena tidak tahu apa yang dikatakan kepada-Nya dalam doa? Dua orang yang mempunyai hubungan yang baik, tidak akan kurang apa-apa yang mereka katakan kepada satu sama lain. Demikianlah juga jika kamu rasa bahwa kamu tidak mengenal seorang dengan baik, kamu merasa tidak senang jika seorang bersama dia. Kamu yang mana satu? Jika hanya merasa kurang senang mulai bagaimana seharusnya dengan seorang teman perkara kecil Dan perkara setiap hari; kamu akan mengatahui bahwa Bapa Syurgawi seorang pendengar yang sangat baik Dan Dia lebih senang mengambil masa bersama dengan kamu. Atau kamu boleh mulai memberi ucapan syukur Dan beterimakasih kepada-Nya untuk kasik karunia-Nya yang luarbiasa Dan anugerah keselamatan Dan kerja di atas salib. Yang kedua, tetap dalam pikiran-mu kepentingan doa di atas senarai keutamaan rohani. Cukup sudah soalan di buat, saya pikir, untuk menyakinkan kamu tentang hal ini. Sekarang mulailah untuk praktik apa yang kita telah bincangkan. Serahkan diri-mu untuk mendalam kehidupan doa dengan menguruskan hari-mu sekeliling masa doa-mu daripada sebalik-nya. Buatlah dia menjadi pertama Dan utama hari-mu. Ayat-ayat rujukan: Yesaya 56:3-8; Markus 11:15-17 Doa: (Prayer): Bapa, saya mulai melihat bahwa tiada apa dalam hidup-ku lebih penting dari memberi masa untuk berdoa. Jika aku jatuh, tolonglah akau untuk jatuh atas lutut dengan perasaan penyerahan Dan doa. Amen Rev Gerawat
- Penyebab Dan Kesan
'Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi Dan berdoa.' (Lukas 5:12-26, ay.16) ('But Jesus often withdrew to lonely places and prayed.' v16) Kita terus melihat kehidupan doa Yesus. Pembacaan hari ini memberitahu kita bahawa sedang berita tentang mujizat-mujizat yang Yesus buat tersebar, Dia selalu mengundurkan diri daripada orang banyak - untuk berdoa. Banyak orang pergi mengikuti orang sekeliling, mereka tidak berdoa. Itu sebabnya mereka gagal menarik orang ramai karena mereka mempunyai sedikit untuk diberi. Pengkhutbah-pengkhutbah, selalu sedar akan orang banyak maka itu tidak cukup sedar tentang doa. Sebabnya orang banyak mengikuti Yesus karena mereka tahu bahwa Dia ada sesuatu yang khusus untuk diberi. Ayat 17 katakan, 'Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Is dapat menyembuhkan orang sakit.' Kedua perkara ini penyebab Dan kesan (were cause and effect); 'Jesus often withdrew to lonely places and prayed', 'Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi Dan berdoa'. 'Kuasa Tuhan Yesus menyertai Dia'. ('The power of Lord was with Jesus'.) Jika Yesus tinggal di tempat awam Dan tidak berdoa, itu juga sebab Dan kesan Dia tidak akan mampu untuk melayani orang karena Dia tidak mengambil masa untuk bersama Bapa di syurga untuk berdoa. Jika Yesus perlu mengambil banyak masa dalam doa, Dan apa lagi kita perlu? Seperti satu jam tangan yang perlu di pusing setiap hari, doa pusing spring hidup. Satu bilek dalam satu Maktab Alkitab mempunyai tulisan di atas dinding: 'Untuk mengelakkan sesat, gunakan bilik ini selalu'. Begitu mudah kita kita sesat dalam dunia maka kita datang pada masa berdoa untuk mencurahkan ucapan syukur kita kepada Allah untuk membiasakan diri kita dalam dunia rohani untuk mendapat arahan pada hari itu. 'Doa' kata seorang pengarang, 'Ia seperti seekor burung merpati yang bunyi, yang hilang arahnya pusingannya untuk mendapat arah pulang'. Dari doa kita pergi kearah pulang ke rumah dalam hati kita. Sayap tidak lagi segan untuk hati yang pasti. Ayat rujukan: Markus 9:14-29 Doa: (Prayer): Bapa, hari demi hari, keyakinan semakin dalam Dan hidup doa saya memerlukan di bentuk secara rohani. Sangatlah susah untuk mencari cukup masa berdoa, tolonglah saya untuk membuat masa. Dalam nama Yesus. Amin Rev Gerawat
- Perkara Pertama-tama
'Dengarlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruan-ku, berilah telinga akan doaku' (Mazmur 17:1-15, ay.1) ('Hear me, LORD, my plea are just, listen to my cry, hear my prayer', v1) Renungan: Beberapa hari yang lalu kita telah fokus atas bagaimana, supaya mengembangkan akar-akar rohani, yang kita perlu memberi masa berdoa. Kemarin kita mengahkiri dengan mengatakan orang-orang kudus (the saints) masa lampau telah mengatakan bahwa bila akar-akar kita pergi ke dalam Allah, kita sedar bahwa kita semakin kurang berdoa untuk perkara-perkara Dan lebih mau mengenal Allah. Walaubagaimana pun, doa bukanlah semata-mata (not primarily) tentang apakah kita mendapat perkara ini atau perkara itu. Jika aku mengenal Allah barulah perkara menjadi sampingan saja. Tetapi banyak orang Kristian, bahwa perkara-perkara yang lebih penting (are essential). Seorang budak lelaki berkata, 'saya sayang bapa karena dia memberi duit kepadaku' (I love my daddy because he gives me pennies everyday') Doa bagi duit, sayang duit milik kanak-kanak Dan tidak kediwasaan. Yesus mengajar kita untuk mencari pertama kerajaan Allah, Dan perkara-perkara lain akan di tambahkan kepada kita' (Matius 6:33) Seorang kudus tua (an elderly saint) di Kolkata, India mengejutkan orang dalam Kebaktian kesaksian apabila dia katakan, 'Saya mau katakan sorga Dan padamkan api neraka supaya tidak mengasih Allah karena takut dihukumkan atau untuk mendapat upah, tetapi mengasih Dia seperti ada-Nya.' Walaupun kita tidak senang dengan cara dia menjelaskan tujuannya tetapi kita memahami erti di belakangnya. Satu perkara lagi kita berbicara kemarin, ialah untuk memulakan hari dengan doa. Baik juga, kita mengakhirinya dengan doa seperi seekor Camel berlutut di hadapan tuannya untuk mengambil beban pada akhir hari, demikian kita berlutut setiap malam Dan biarlah Allah angkatkan beban yang kita telah angkat sepanjang hari. Coba jangan pergi tidur dengan tidak memalingkan pikiran terhadap Allah dalam doa. Maukah kamu menjadi seorang mempunyai akar-akar rohani pergi lebih dalam? Maka dengan itu ingatlah bahwa akar-akar mu tidak akan bertambah kecuali kamu sedia berdoa - berdoa selalu (and pray regulaly). Ayat-ayat rujukan: Matius 11:28-30; Filipi 3:7-16 Doa: (Prayer): Bapa, saya tahu Engkau memberi tegas bahwa doa bukan untuk membuat saya rasa bersalah (feel guilty) tetapi untuk membinakan hubungan dengan Engkau. Saya minta supaya Engkau membasihi selera (appetite) untuk lebih mau berkuminikasi dengan Engkau. Dalam nama Yesus. Amin Rev Gerawat
- Beberapa Langkah Lagi
'Tuhan ALLAH... setiap pagi Ia mempertahankan pendengaran-ku untuk mendengar seperti seorang murid' (Yesaya 50:1-11, ay.4) ('The Sovereign LORD... wakens me morning by morning, wakens my ear to listen like being instructed' (v4) Renungan: Kita gunakan satu hari lagi untuk mempertimbangkan beberapa langkah yang tinggal untuk mengembangkan hidup doa ini. Kelima, masa yang paling baik untuk berdoa, ialah pagi - jika semua boleh. Saya katakan 'jika semua boleh', karena ada orang merasa susah untuk mengambil masa pagi, umpamanya, karena menyediakan anak-anak ke Sekolah. Tetapi pada amnya, masa yang paling baik untuk berdoa pada permulaan hari, karena ia melihat ke hadapan. Selepas masa berdoa di Taman Gethsemane, Yesus berkata, 'Bangkit, mari kita pergi (Mat. 26:46) - pergi untuk menghadap semua yang dihadapan-Nya. Masa doa kita juga boleh berahkir dengan 'Bangkit Dan marilah kita pergi!' - pergi menemukan apa-apa di mana-mana. Keenam, kita pikiran kita melayang-layang masa doa kita jangan risau. Banyak orang bergumul dengan masalah ini, pikiran melayang masa berdoa. Berdoa untuk perkara yang menyebabkan pikiran yang melayang. Jika ia masih ada jangan terlalu susah pikirnya. Ketujuh, seperti yang saya katakan sebelum ini, baik sedar kepada fakta yang kamu tidak mau doa untuk-nya. Mungkin ada perkara dalam hidup-mu, kamu tidak mau fokus atas nya. Pemazmur, berkata, 'Sesungguh-nya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin' (Mazmur 51:6) Jika kamu sangkah bahwa ada sesuatu kamu tidak mau doakan, nyatakan di dalam hadirat Allah. Ahkirnya, kurangkan doa bagi perkara-perkara Dan lebih untuk mendalamkan hubungan dengan Allah. Ini bukan be-erti kamu tidak perlu doakan perkara-perkara, tetapi semua orang kudus (saints) masa lampau beritahu kita bahwa semakin dalam akar kita ke dalam Allah semakin kita beban, bukan untuk mendapat perkara-perkara penting, tetapi supaya lebih dekat kepada-Nya. Ayat-ayat rujukan: Keluaran 33:15-17; 1 Yohanes 14:6-14 Doa: (Prayer): Bapa Syurgawi, selidikilah aku, Dan lihat jika ada dosa yang tersembunyi di dalam aku - tentang perkara-perkara yang saya tidak mau doakan. Tolonglah saya untuk membawanya ke dalam terang. Karena hanya dalam terang - Mu saya akan melihat terang. Dalam nama Yesus. Amin Rev Gerawat
- Dua Detik Hati Doa
'Dia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia Dan untuk di utusNya memberitakan Injil' (Markus 3:13-19, ay.14) ('He appointed twelve that they might be with him and that he might send them out to preach', v14) Renungan: Penulis-penulis subjek doa berkata bahawa doa mempunyai banyak segi (aspects) yang berbeza, tetapi saya setuju dengan Dr. E. Stanley Jones yang mengakui bahwa sebenarnya hanya ada dua aspek saja: 'Dua detik hati doa'(the two heartbeats of prayer). Perhubungan (communion) Dan pengutusan (commission). Semua yang telah dikatakan tentang doa iahlah di hubung kait dengan salah satu ke dua aspek ini. Ke dua ini adalah ke dua detik hati doa (the two heartbeats of prayer). Sepertinya jantung mempunyai dua pum (two pumps) untuk bergerak untuk mengelak kematian, demikinlah dengan doa. Pada hari ini kita fokus atas perhubungan (communion) Dan besok atas pengutusan (commission). Banyak tahun dulu, sedang saya berada di Malaysia, saya melihat beberapa orang menyurek getah dari satu kebun getah yang kecil dari pokok yang masih kecil. Mereka taruh cawan di pokok getah Dan menunggu cawan-cawan di penuhi sebelum pindah ke pokok yang lain. Sekarang ada cara yang lebih pantas, tetapi sedang saya lihat, saya ingat tentang doa. Karena apabila kita berdoa kita tekan cawan-cawan kita kepada Allah Dan mengambil kehidupan daripada-Nya. Kuasa Dan penembusan. Setiap hari saya suka beri luka-luka tetapi saya tidak buat begitu. Karena sesuatu, maka cawan tinggal kosong. Dalam pembacaan di depan kita hari ini kita baca bahwa Yesus memilih dua belas murid supaya, pertama mereka bersama-sama dengan Dia Dan keedua, mereka Dia utuskan untuk memberitakan Dan beroleh kuasa atas roh-roh jahat. Perhatikan bahwa perkara pertama, mereka bersama dengan Dia, mereka tingal tetap, baru yang lain akan jadi. Jika kita mengabaikan perhubungan (communion) Dan pengutusan(commission) akan jadi susah. Bila saya jadi Kristian pada umur 16 tahun, bapa saya tulis dalam Alkitab saya: 'Bilek doa yang kosong, hati kosong, tangan kosong. Inilah perkataan saya tidak lupa. Ayat-ayat rujukan: Matius 6:5-14 Doa: (Prayer): Tuhan Yesus, Engkau yang menunjukkan dengan teladan-Mu kepada pengikut-pengikut-Mu bagaimana berhubungan dengan sumbar kuasa melalui doa, Tuhan tolonglah kami hendak untuk berhubung dengan sumbar kuasa yang sama Dan jadi saluran kepada orang lain. Amin Rev Gerawat